#include <stdio.h>
int main() {
FILE *f_ptr;
char f_content[256];
char output[512];
f_ptr = fopen("/tmp/1337", "r");
fgets(f_content, 256, f_ptr);
fclose(f_ptr);
sprintf(output, "File content: %s", f_content);
printf("%s", output);
return 0;
}
package main
import (
"fmt"
"io/ioutil"
)
func main() {
b, _ := ioutil.ReadFile("/tmp/1337")
output := "File content: " + string(b)
fmt.Print(output)
}
file = open('/tmp/1337', 'r')
output = "File content: " + file.read()
print(output)
file.close()
Diatas adalah program untuk membaca file dan menampilkannya. Ditulis menggunakan bahasa C, Golang, dan Python. Kode tersebut terlihat simpel. Kita tidak perlu tahu file itu diletakan di disk dan partisi yang mana. Apakah menggunakan filesystem ext4, ntfs, atau fat?. Apakah disknya Hard Drive, SSD, atau memory card?. Karena hal tersebut sudah di abstraksikan oleh Kernel. (Alokasi Memori) Linux bisa dibagi menjadi dua: Userspace, dan Kernel space.
Continue reading “Ada Apa Didalam Sistem Operasi (Linux). Apa yang membedakan distribusi Linux seperti Ubuntu, Redhat, Alpine?”